Sabtu, November 22, 2008

Korea Butuh Buah Segar Produk Indonesia

Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Seoul, Arief Fadillah di Seoul, Sabtu (22/11) mengatakan, sebuah perusahaan ritel komoditas pertanian di Korea siap menampung pisang dan nenas secara rutin.

"Selama ini buah segar untuk konsumsi masyarakat Korea diekspor dari Filipina dan Thailand," katanya. Konsumsi buah

masyarakat Korea, relatif tinggi yakni 5 kilogram per orang setiap bulan.

"Peluang pasar buah segar sangat besar, termasuk makanan dan minuman olahan," begitu kata Arief sembari menambahkan, negara tersebut juga menghasilkan buah segar, namun jenisnya terbatas.

Hingga September 2008, nilai ekspor berbagai komoditas dari Indonesia termasuk minyak dan gas, sudah mencapai 9,3 miliar dollar AS. Nilai ekspor sudah melampaui perolehan 2007 dengan total 9,1 juta dollar AS.

"Nilai ekspor yang perlu ditingkatkan tahun 2009, karena diperkirakan mengalami penurunan akibat krisis keuangan gloobal," ujarnya.

Arief juga mengungkapkan, kopi dan mi instan produk Indonesia sangat diminati. Bahkan ada perusahaan besar di Korea melirik sektor kopi olahan. Konsumen Korea gemar minum kopi buatan Indonesia terutama kopi toraja dan luwuk kopi.

Pada kesempatan tersebut KUAI KBRI Seoul, Foster Gultom mengatakan, sedang melakukan pendekatan dengan berbagai pihak baik di Korea maupun di Indonesia, menyangkut kehadiran restoran dengan menyediakan menu khas nusantara.

"Sampai sekarang belum ada restoran yang menyediakan menu khas Indonesia. Padahal selera orang Korea relatif sama dengan Indonesia. Pasar restoran Indonesia tidak hanya orang Korea, tetapi juga warga asing dari beberapa negara lain, termasuk tenaga kerja Indonesia," ujarnya sembari menambahkan, paling tidak, tahun 2009 di Korea sudah ada restoran Indonesia.


Agnes Swetta Br Pandia

Tidak ada komentar: